Promotor Indonesia Armin Tan Bertekad Antar Petinju Lokal di Panggung Internasional

Promotor tinju Armin Tan. (Foto: istimewa)

JAKARTA -- Dunia tinju profesional Indonesia sedang berada dalam level terendah. Namun demikian, situasi tersebut tidak membuat promotor tinju Armin Tan pesimistis.

Hampir tak ada lagi wakil Tanah Air di ring tinju internasional dalam beberapa tahun terakhir. Situasi tersebut membuat Indonesia tak lagi dilirik oleh para promotor internasional untuk menggelar event tinju di Bumi Pertiwi.

Meski kian sepi, Armin Tan Promotions mendapat kehormatan untuk hadir pada event tinju paling bergengsi di akhir 2023 dengan tajuk 'Day of Reckoning' di Riyadh, Arab Saudi. Armin menjadi satu-satunya promotor tinju dari Asia Tenggara yang ada di event tersebut.

"Saya hadir untuk mendukung teman baik saya, Mark de Mori yang juga tampil pada ajang ini," kata Armin dalam keterangan yang diterima, Jumat (22/12/2023).

Armin Tan melanjutkan, hadir dalam acara tersebut merupakan suatu kehormatan. Apalagi, ini merupakan salah satu event terbesar.

"Ini event tinju yang sangat luar biasa. Bahkan gilanya ada promotor besar seperti Bob Arum, Eddie Hearn, dan Frank Warren yang terlibat. Untuk penonton Cristiano Ronaldo juga dipastikan hadir," sambung Armin Tan.

Di Day of Reckoning, petinju-petinju raksasa akan bertarung. Mark de Mori akan berhadapan dengan Filip Hrgovic. Sementara partai besar lainnya dari event ini adalah pertarungan antara Anthony Joshua melawan Otto Wallin dan Deontay Wilder versus Joseph Parker.

Laga antara Mark de Mori dengan Filip Hrgovic akan menjadi emosional bagi Armin. Tak hanya mendukung, Armin akan menjadi Cut Man Mark de Mori dalam partai tersebut.

"Tanpa Mark, mungkin saya tidak ada di sini, jadi sebuah kebangaan bagi saya untuk bisa terlibat dalam Day of Reckoning. Ini juga jadi perjalanan terjauh saya di dunia tinju," jelas Armin.

Melihat event sebesar Day of Reckoning turut membuat Armin miris. Perkembangan tinju di Indonesia yang tak jelas arah membuat mata promotor internasional tak lagi melirik Tanah Air untuk menggelar event tinju dunia.

"Menurut saya saat ini belum ada lagi yang bisa dibanggakan. Kualitas petinju kita semakin menurun, pun halnya dengan pertandingannya," kata dia.

Berkedok ingin memajukan dunia tinju Indonesia, saat ini justru tengah ramai event pukul-pukulan yang hanya bertujuan untuk promosi semata. Hasilnya jelas terpampang, kontroversi yang dijual agar viral.

"Saat ini hanya ada pertandingan antarselebriti atau Youtuber. Itu sangat tidak jelas arahnya. Saya bawa Mark de Mori bertanding dua kali di Indonesia untuk menjaga marwah tinju yang dibalut entertain. Hasilnya Mark dilirik buat tanding di panggung dunia."

Akan tetapi, Armin tak kecil hati. Pria asal Bangka itu tetap mencoba membawa petinju Indonesia bertanding ke luar negeri pada 2024 mendatang.

(eye)

Diberdayakan oleh Blogger.