PKBM Paku Bumi Jadi Salah Satu Andalan Pemkab Cianjur Dongkrak IPM

PKBM Paku Bumi Cianjur dengan senang hati selalu mengelola dan membantu warga yang tertinggal dalam hal pendidikan. (Foto: PKBM Paku Bumi)
 

CIANJUR -- Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) menjadi salah satu andalan bagi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, Jawa Barat, untuk mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kepala Bidang Pendidikan Anak Usia Dini Nonformal dan Informal (PAUDNI) Disdikpora Kabupaten Cianjur, Jajang Sutisna, mengatakan, PKBM merupakan bentuk pendidikan nonformal yang diarahkan untuk kesetaraan bagi masyarakat yang tak mengenyam pendidikan formal.

Salah satu PKBM di Kabupaten Cianjur adalah PKBM Paku Bumi yang ramai diminati oleh ratusan warga Desa Cintaasih, Kecamatan Gekbrong, Kabupaten Cianjur, untuk menempuh pendidikan nonformal bagi warga yang tertinggal mendapatkan ijazah. Kegiatan belajar ini dapat terwujud melalui sinergi yang terjalin antara pemerintah daerah dengan PKBM Paku Bumi guna menelurkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing melalui penyelenggaraan pendidikan kesetaraan.

Menurut Ketua PKBM Paku Bumi, M Fajar M, ST, setiap tahunnya PKBM Paku Bumi dengan senang hati selalu mengelola dan membantu warga yang tertinggal dalam hal pendidikan. Tak Heran jika saat ini peserta didik yang mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) dari berbagai jenjang mulai dari usia muda, remaja, dan sudah dewasa. Seperti kejar paket A (setara SD), paket B (setara SMP), dan paket C (setara SMA).

"Para peserta didik yang mengikuti kegiatan belajar di tahun ini telah mencapai 361 orang," ujar Fajar dalam keterangannya, Kamis (15/2/2024). "Selain itu kami memperhatikan kualitas tutor di PKBM, secara otomatis pendidikan nonformal yang sedang kami lakukan bisa menekan angka putus sekolah di Kabupaten Cianjur."

Sejauh ini, lanjut Fajar, secara langsung PKBM Paku Bumi turut membantu Pemda Cianjur dalam menaikkan IPM di bidang pendidikan sehingga angka putus sekolah tahun 2023 di Cianjur menurun sampai 63 persen, dibanding tahun sebelumnya.


(nnn)


Diberdayakan oleh Blogger.