Pelukis Putra Gara Menarasikan Gamyong Dalam Puisi dan Lukisan

JAKARTA, Acara bedah buku novel berjudul "Padmi" karya novelis Halimah Munawir Anwar di Aula Pusat Dokumentasi Sastra (PDS) HB.Jassin, Lantai IV, Gedung Panjang Ali Sadikin, Pusat Kesenian Jakarta (PKJ), Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta, Jumat siang (19/1/2024).

Memang agak berbeda.Kolaborasi antara sastra, seni lukis, dan gerak tari tradisional yang langsung dihadirkan di depan ratusan para tamu yang memenuhi Aula PDS.HB.Jassin sejak siang sampai sore hari.

Kali ini lebih banyak didominasi kalangan milenial yakni para mahasiswa dan mahasiswi sebuah perguruan tinggi negeri dengan seragam jaket kampus warna hitam.

Pelukis Putra Gara , misalnya, setelah membaca sebuah puisi kutipan dari novel "Padmi" di atas pentas pertunjukan, langsung menarasikan Gamyong  ke dalam sajak dan lukisan.

" Lukisan Gamyong saya selesaikan hampir satu jam.Tadi langsung saya serahkan kepada novelis Halimah Munawir," ujar Putra Gara, seniman yang karyanya sering diikutsertakan  dalam pameran lukisan.

Novel "Padmi" karya Halimah Munawir langsung dibedah oleh Kritikus Sastra dari Universitas Indonesia (UI)  Maman S Mahayana.

Dengan moderator Penyair Arief Joko Wicaksono yang juga pengajar (dosen) dan mantan wartawan Harian Sore Sinar Harapan dan Suara Pembaharuan.(Las)


Diberdayakan oleh Blogger.